Tampilkan postingan dengan label FPI. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label FPI. Tampilkan semua postingan

Kamis, 11 Desember 2014

Ketua DPD FPI DKI Jakarta Habib Salim bin Umar Alattas, yang akrab disapa Habib Selon, punya kiat sendiri hadapi Ahok








SELON vs AHOK

Ketua DPD FPI DKI Jakarta Habib Salim bin Umar Alattas, yang akrab disapa Habib Selon, punya kiat sendiri hadapi Ahok :

RONDE 1 :

Tatkala Ahok merencanakan Lokalisasi Pelacuran di Jakarta, lalu FPI DKI Jakarta menolak keras. Lantas saja Ahok berkata sinis : "FPI jangan munafiq, kan terima setoran juga." Habib Selon pun langsung mengomentari : "Bukan FPI yg munafik terima setoran, tapi AHOK yang KAFIR doyan duit LENDIR."

RONDE 2 :

Tatkala Ahok mengusulkan penghapusan kolom agama dalam KTP dengan dalih bahwa kolom agama berpotensi diskriminatif, maka Habib Selon menyatakan : "Kolom nama yang sering beraroma suku dan ras juga berpotensi diskriminatif antar suku dan ras. Kolom tempat dan tanggal lahir pun berpotensi diskriminatif antar daerah dan kalangan beda umur. Kolom alamat juga berpotensi diskriminatif antar wilayah. Kolom pekerjaan pun berpotensi diskriminatif antar profesi. Kolom jenis kelamin juga berpotensi diskriminatif antar pria dan wanita. Jadi kalau begitu, dalam KTP hilangkan saja semua kolom nama, agama, alamat, pekerjaan, jenis kelamin, tempat dan tanggal lahir, karena semuanya berpotensi diskriminatif, sehingga KTP nya KOSONG tanpa isi. Dasar Ahok Goblok !!!"

RONDE 3 :

Tatkala Ahok larang penjualan dan penyembelihan Hewan Qurban di Tempat Umum di Jakarta, maka Habib Selon bereaksi keras dengan logat Betawi : "Si Ahok pengennye rakyat jual dan sembelih BABI aje buat cecongorannye."

RONDE 4 :

Tatkala FPI mendukung GMJ membentuk PPJ (Presidium Penyelamat Jakarta) yang melantik KH. Fakhrurrozi Ishaq (Bang Rozi) sebagai GUBERNUR RAKYAT JAKARTA, maka Ahok berkomentar sewot agar FPI buat saja Tuhan Tandingan. Lalu dengan gaya khas Betawi Habib Selon - Ketua FPI DKI JKT menanggapi : "Ha ... haa ... haaa ... AHOK suruh FPI buat Tuhan Tandingan. Dasar KAFIR GOBLOK !!! Tuhannya FPI adalah ALLAH SWT yang tiada tandingannya, bukan seperti Tuhannya Ahok yang cuma pakai kancut dipantek dan diletakkan di dalam rumahnye, atau Patung Baba Tong yang Gendut Jelek di halaman rumahnye .... Ahok kebanyakan makan BABI, sehingga mulut dan bacotnya BAU BUSUK .... !!!"

RONDE 5 :

Tatkala banyak korban mati akibat Miras Oplosan, Ahok berinisiatif agar Miras Resmi diizinkan dijual bebas untuk mencegah agar tidak ada lagi Miras Oplosan. Habib Selon pun menanggapi : "Ahok otak Gaok .... mentang-mentang yang punya pabrik Miras Resmi makhluq jenis die, dari ras dan etnisnye ... eh die mau izinin. Padahal Alkohol itu RACUN, sehingga dioplos atau tidak dioplos, resmi atau tidak resmi, tetap berbahaya untuk diminum.
Jadi, menurut Ahok, kalau Racun resmi bermerek boleh, kalau tidak resmi bermerek tidak boleh. Dasar Bahlul ... !!!

(Sumber : Laskar Selon), Muhammad Rizieq Syihab

Berita Terkait : 

Senin, 24 November 2014

Alasan Ahok Harus dilengserkan Secara Konstitusional :

http://materidienulislam.blogspot.com/2014/11/alasan-ahok-harus-dilengserkan-secara.html
 
 
Yang pertama, kerasahan umat Islam DKI Jakarta atas agama Ahok yang non Islam yang akan naik menjadi Gubernur DKI Jakarta.

Kedua, keresahan masyarakat Tionghoa di Jakarta dan daerah lainnya, karena sikap arogansi Ahok bertentangan dengan falsafah masyarakat Tionghoa yang ramah lagi santun, sehingga dikhawatirkan akan bisa menimbulkan dan menyulut aksi anti Cina di Indonesia.

Ketiga, keresahan umat beragama di Jakarta atas wacana yang pernah dilontarkan Ahok terkait penghapusan status agama di KTP warga DKI Jakarta.

Keempat, penghinaan terhadap agama Islam juga agama yang lain yang mana Ahok mengatakan ayat-ayat konstitusi di atas ayat-ayat suci.

Kelima, menggusur dua masjid di TIM (Taman Ismail Marzuki) dan Jatinegara.

Keenam, merubah pakaian seragam sekolah muslim/ah pada hari Jum’at dari baju muslim menjadi pakaian adat.

Ketujuh, wacana Ahok untuk merubah jam sekolah menjadi jam 9 pagi yang nantinya akan menyebabkan anak-anak umat Islam tidak lagi bangun shubuh.

Kedelapan, mengurangi bantuan terhadap majelis taklim dari 900 majelis taklim menjadi 80 majelis taklim.

Kesembilan, mengurangi kuota untuk bantuan pembangunan masjid dari 1.000 Masjid selama 1 tahun menjadi 300 masjid selama 1 tahun.

Kesepuluh, menghapuskan bantuan untuk madrasah dan sekolah Islam.

Kesebelas, menghentikan bantuan makan untuk jamaah haji DKI Jakarta di tahun 2014.

Kedua belas, mendukung pembangunan Gereja yang tidak sesuai dengan peruntukan.

Ketiga belas, menempati posisi-posisi ketua lembaga-lembaga keislaman di bawah Pemda DKI Jakarta.

Keempat belas, banyak kemaksiatan dan kemunkaran yang dilakukan Ahok salah satunya akan melokalisasi tempat prostitusi/pelacuran.

Kelima belas, penghinaan Ahok terhadap ormas Islam yang menuntut penutupan semua tempat pelacuran dengan menyebutnya sebagai ormas munafik.

Keenam belas, tidak bisa mengayomi dan turun ke warga DKI Jakarta dalam kegiatan-kegiatan keagamaan.

Ketujuh belas, penyalahgunaan jabatan untuk misi Kristenisasi dengan kedok lelang jabatan sehingga lurah-lurah non Islam menjadi lurah di tengah warga yang mayoritas beragama Islam. Ia juga sudah melelang jabatan Kepala Sekolah Negeri se DKI, saat ini di Jakarta Barat saat saja 80% kepala sekolah negeri beragama Kristen.

Kedelapan belas, arogansi Ahok terhadap PNS dari jajaran pemda DKI Jakarta hingga tingkat kelurahan, bahkan pernah memarahi mereka dengan menyebutnya sebagai "binatang".

Kesembilan belas, penghinaan Ahok terhadap para anggota DPRD DKI Jakarta dengan menyebut mereka sebagai pemeras dan tukang palak serta suka memperbudak Pemda sebagaimana dilansir oleh berbagai media cetak dan elektronik.

Kedua puluh, penghinaan Ahok terhadap rakyat dan pejabat di Jakarta dengan mengatakan “Bajingan di Jakarta mulai dari rakyat jelata hingga pejabat” yang dimuat Tribunnews.com, Kamis, 4 September 2014.

Kedua puluh satu, tidak legitimate karena Ahok bukan pilihan mayoritas warga DKI Jakarta. Terpilihnya Ahok hanya karena satu paket dengan Jokowi yang memiliki pencitraan dan elektabilitas tinggi. Itu pun yang memilih Jokowi-Ahok hanya sepertiga warga Jakarta.

Kedua puluh dua, melanggar konstitusi dengan menerbitkan Instruksi Gubernur No 67 tahun 2014, saat menjabat Plt. Gubernur DKI Jakarta ketika Jokowi cuti untuk Pilpres, yang berisi tentang pelarangan penjualan hewan kurban di tempat umum dan pemotongannya di halaman sekolah dan masjid serta fasilitas publik lainnya pada saat hari raya Idul Adha.

Kedua puluh tiga, melanggar kearifan lokal karena penjualan hewan kurban di tempat umum dan pemotongannya di halaman sekolah dan masjid serta fasilitas publik lainnya pada saat hari raya Idul Adha adalah sudah menjadi tradisi umat Islam Indonesia sejak ratusan tahun lalu.

Kedua puluh empat, menodai Islam karena keputusan tersebut telah menghina syariat kurban yang menjadi bagian penting dari syiar Islam.

Dan yang kedua puluh lima, penyebab terjadinya kerusuhan Tanah Abang dan insiden DPRD sebagai akibat dari keputusan kontroversialnya tersebut.

"Itu semua sudah cukup menjadi alasan mengapa umat Islam khususnya warga DKI Jakarta untuk menuntut Ahok dilengserkan. Dan sudah cukup alasan bagi DPRD Jakarta untuk menggunakan hak interplasi, hak angket, dan hak impeacment kepada Kemendagri lalu meminta fatwa Mahkamah Agung (MA) agar Ahok diberhentikan,"
 
 
 

Sabtu, 22 November 2014

Mengapa Umat Islam Tolak Ahok, Ini Sederet Alasannya

Ahok Ditolak-jpeg.image
Kepada Yth

Pemred Media-media Islam,

Sehubungan dengan adanya Demo Penolakan Ahok, perlu disebarluaskan alasan penolakan terhadap Ahok yang sebenarnya. Ini tidak sesederhana seperti yang kebanyakan orang kira, bahkan media-media Islam pun banyak yang belum tahu SELURUH pergerakan Ahok yang sudah saya pantau sejak 2 tahun lalu.

Saya juga aktif mengumpulkan semua statemen, video, berita dari gerak-gerik AHOK. Ternyata, baru 2 tahun sudah banyak aksi yang dilakukan Ahok terhadap Islam dan kaum Muslimin.
Inilah “dosa-dosa” Ahok terhadap umat Islam (GAMBAR TERLAMPIR):
  1. Ahok menghancurkan Masjid Baitul arif di jatinegara, Jakarta Timur,  sehingga warga setempat tidak bisa shalat jum’at dan melakukan kajian Islam sampai saat ini.
  1. Ahok juga menghancurkan masjid bersejarah Amir Hamzah di Taman Ismail Marzuki(TIM). Dengan dalih renovasi namun hingga hari ini tidak ada tanda-tanda akan dibangun kembali…
  1. Tidak puas dengan menghancurkan masjid-masjid, Ahok mengganti para pejabat Muslim dengan pejabat-pejabat kafir seperti Lurah Susan, lurah grace, dan sebagainya.
Tak hanya itu, kepala sekolah Muslim di DKI juga banyak yang diganti dengan alasan lelang jabatan. Hasilnya, banyak kepala sekolah kristen sekarang.
  1. Merasa didukung media-media sekuler, Ahok terus menghapus simbol-simbol Islam. Melalui kadisdik DKI yang kafir, Lasro Masbrun…dia mengeluarkan aturan mengganti busana Muslim di sekolah-sekolah DKI setiap jum’at dengan baju betawi…padahal sebenarnya baju betawi bisa di hari lain, seperti aturan di sekolah-sekolah Bandung, yaitu hari rabu untuk baju daerah (Sunda), sedangkan jum’at tetap dengan busana Muslim.
  1. Setelah sukses menghancurkan masjid dan menghilangkan simbol-simbol Islam di DKI Jakarta…Ahok juga membatasi kegiatan syiar Islam seperti malam takbiran dengan alasan macet. Padahal perayaan tahun baru yang dipimpin AHOK JAUH LEBIH PARAH macetnya dengan menutup jalan-jalan protokol jakarta.
  1. Ahok juga mendukung legalisasi pelacuran yaitu lokalisasi prostitusi, dan menyebut yang menolaknya adalah munafik, termasuk muhammadiyah. Akhirnya Muhammadiyah resmi melaporkan Ahok ke polisi dengan pasal penghinaan.
  1. Ketika umat Islam mati-matian memprotes Miss World, Ahok justru mendukung total bahkan bangga jika Jakarta jadi tuan rumah final kontes umbar aurat itu.
  1. Tak kalah parahnya adalah Ahok mendukung wacana penghapusan Kolom Agama di KTP.
  1. Ahok juga mengeluarkan pernyataan yang mengejutkan: BOLEH MINUM BIR, asal jangan mabok.
  2. Tak cuma mendukung Miss World, Ahok juga mendukung penuh konser maksiat Lady Gaga.
11. Ahok dengan berani melecehkan ayat suci. Dia bilang, ayat suci wajib tunduk pada ayat konstitusi.
12. Pada lebaran yang lalu, situasi yang adem tiba-tiba menjadi panas kembali dengan wacana Ahok untuk menghapuskan cuti bersama saat lebaran… Apa dia tidak izinkan umat Islam berlebaran dan silaturahmi…? Kenapa pula tidak dicontohkan melalui pencabutan cuti bersama natal/tahun baru…? Mengapa hanya dan harus lebaran yang dibidik?
13. Ahok juga menentang habis manifesto Partai Gerinda tentang pemurnian agama dari aliran sesat.
14. Ada yang bilang, tidak apa-apa pemimpin kafir asal tak korupsi… Nah, ternyata Ahok diduga kuat terlibat korupsi pengadaan bus Transjakarta sebesar 1,6 Triliun. Koruptor-koruptor BLBI juga kebanyakan “sejenis” dengan Ahok, yaitu konglomerat-konglomerat dari warga/golongan “keturunan” kafir.
15. AHOK LARANG TABLIGH AKBAR, lagi-lagi dengan alasan bikin macet. Padahal perayaan tahun baru yang Ahok buat lebih parah bikin macet dengan menutup sejumlah jalan protokol.
 http://www.voa-islam.com/read/indonesiana/2013/01/10/22705/awas-ahok-mui-dki-jakarta-akan-larang-tabligh-akbar-di-jalan-raya/#sthash.jHl2cpJ4.dpbs

Maka, untuk itu saya sertakan alasan lengkap FPI menolak Ahok:
http://www.youtube.com/watch?v=Veal_wMw9pg

Dan profil lengkap perjuangan mereka:
*http://www.youtube.com/watch?v=TtokTNoeB64
<http://www.youtube.com/watch?v=TtokTNoeB64>*

*UMAT PERLU TAHU MENGAPA KAUM MUSLIMIN MENOLAK AHOK…

*ANTUM MAU BERITAKAN/TIDAK, ITU HAK ANTUM SEMUA, NAMUN YANG PERLU ANDA TAHU:

*PENOLAKAN AHOK BUKAN HANYA TUGAS FPI, KITA SEMUA JUGA PUNYA KE WAJIBAN UNTUK ITU

*FPI DENGAN AKSI, DAN MEDIA ISLAM DENGAN TULISAN
*SYUKRON…
(Lincolin Arsyad)
Sumber : Salam Online

 Berita Terkait :

Rabu, 19 November 2014

PENDAPAT BUYA YAHYA SOAL AHOK DAN FPI



Ulama kharismatik asal Cirebon Buya Yahya angkat bicara soal kepemimpinan DKI Jakarta yang saat ini sedang ramai dibicarakan khususnya soal Basuki Purnama (Ahok) dan organisasi masyarakat Front Pembela Islam (FPI).

Ia menjelaskan, berdasarkan kesepakatan para ulama bahwa kepemimpinan kaum muslimin tidak boleh dipimpin oleh orang diluar Islam. "Itu sudah merupakan kesepakatan, dan ini sudah sangat jelas tidak perlu didiskusikan lagi, jadi jelas hukumnya haram jika kita menyerahkan urusan kaum muslimin kepada seorang yang tidak beriman kepada Allah SWT dan RasulNya," tegas Buya Yahya.

Terkait adanya kelompok pergerakan yang menolak kepemimpinan diluar Islam, Buya Yahya menganggap itu sesuatu yang sangat wajar. "Dan lebih dari itu, yang harus kita tekankan ialah pemahaman kepada semua pihak mulai dari rakyat sampai dengan ulama tentang ketidakbolehan masalah ini karena di masyarakat masih simpang siur. Sesuatu yang disepakati menjadi simpang siur ini salahnya siapa?" ungkap Buya.

"Mungkin ada segelintir ulama yang memiliki fatwa yang tidak tahu darimana sumbernya, yang mengatakan bahwa pemimpin bukan Islam lebih bagus asalkan dia adil daripada pemimpin Islam tapi dia khianat. Perbandingannya bukan begitu dong, perbandingannya harus yang sama sama adil, memangnya orang ISLAM tidak ada yang adil,"tambahnya.

Menurutnya, membandingkan pemimpin kafir yang adil dengan pemimpin ISLAM yang tidak adil adalah cara yang salah. Namun saat ini hal tersebut dikemas dengan sedemikian rupa sehingga seolah-olah yang kafir menjadi benar, itu suatu kesalahan.

Kembali soal munculnya kelompok kelompok yang menolak kepemimpinan kafir, Buya Yahya menegaskan bahwa ini harus dipahami bersama bahkan diluar ISLAM juga harus memahami bahwa makna toleransi harus seperti itu. "Karena di agama kita tidak diperkenankan, disini mayoritas kaum muslimin sehingga umat harus dipimpin kaum muslimin," ujarnya. Umat Islam harus bersyukur dengan adanya FPI, dan adanya macam macam kelompok Islam harus saling melengkapi dan saling komunikasi. "Kalau kita lihat sejarah, muncul Abu Bakar Shiddiq ra yang sangat lembut lalu ada Umar bin Khatthab ra yang penuh ketegasan. Semuanya saling melengkapi sehingga tidak perlu saling mencaci. Dengan saling melengkapi akan terbangun komunikasi sehingga tidak ada tindakan yang merendahkan kaum muslimin," kata Buya.

Ia menjelaskan bahwa Islam itu indah dan kebenaran tetap harus kita sampaikan, pemimpin kaum muslimin hendaknya orang ISLAM yang bukan ISLAM harus kita tolak dan itu wajar.

"Ketegasan harus sesuai cari Nabi dan sesuai prosedur, dan yang kami amati termasuk dari FPI dan lainnya itu sudah sesuai prosedur. Mereka tidak membuat kerusakan, tapi kalaupun ada itu bisa saja karena oknum atau provokator sebab dari pimpinannya sendiri kami yakin tidak menyuruh kerusakan. Dan sekali lagi, semua itu potensi kaum muslimin yang harus kita galang kita satukan tidak perlu ada permusuhan," jelas Buya.

Namun kata Buya, kita harus waspadakarena selama ini umat Islam selalu kalah di media. "Kebenaran seperti apapun tapi dikemas dengan tidak baik maka akan dilihat masyakarat yang tidak baik dan ini musibah kita saat ini. Media-media menginformasika n bahwa FPI dan lainnya brutal. Karena itu kita harus punya media sendiri untuk menjelaskan ini semua agar mereka tidak menjadi pejuang-pejuang yang tertuduh," pungkas Buya.

rep: ghani
red: adhila

Sumber : SI-ONLINE

Berita Terkait :

Senin, 17 November 2014

ASTAGHFIRULLAH! ... TERNYATA INILAH ULAH ANGGOTA FPI

ASTAGHFIRULLAH! ... TERNYATA INILAH ULAH ANGGOTA FPI

Rencana Ahok untuk membubarkan ormas Front Pembela Islam (FPI), patut kita apresiasi. Seperti kata Ahok, ternyata FPI sering melakukan tindakan demonstrasi yang anarkis, menebarkan kebencian dan menghalangi pelantikan gubernur, serta menimbulkan kemacetan lalu lintas sehingga telah melanggar konstitusi. Bahkan tindakan Front Pembela Islam tersebut telah menimbulkan keresahan dan ketakutan di masyarakat. Berikut ini FAKTA dan BUKTI yang TAK TERBANTAHKAN:

Tindakan Brutal FPI di Sumatra Barat >> http://goo.gl/EzcDEM

Peristiwa Memilukan ‘FPI’ di Jawa Barat >> http://goo.gl/A2t4ho

Anggota FPI Berhadapan dengan Warga Tangerang >> http://goo.gl/NYs98W

Anggota FPI Merugikan Warga Jogja >> http://goo.gl/7fo2CR

Anggota FPI Berulah di Jakarta – Timur >> http://goo.gl/7ogaOW

Inilah Ulah FPI Paling Dibenci oleh Ahok >> http://goo.gl/p7HcHm

Ulah FPI yang Bikin Malu Pemerintah RI >> http://goo.gl/73gjTR

Ulah FPI “Merusak” Citra Bangsa Indonesia >> http://goo.gl/DIT4JY

Perbuatan Bejat FPI yang Luput dari Pemberitaan Media >> http://goo.gl/y0e2Rj

Tertangkap Kamera, FPI Berulah di Lokasi Bencana Gunung Kelud >> http://goo.gl/yZgZbB

Sumber: KabarNet


Berita Terkait :

Jumat, 17 Oktober 2014

Gus Najih : FPI Sangat Dibutuhkan di Indonesia

 
REMBANG  - Sejumlah pembenci Islam, baik dari kalangan kuffar maupun munafiqin laknatullah 'alaihim (In syaa Allah), akhir-akhir ini kembali menyuarakan pembubaran Front Pembela Islam (FPI) dengan cara mencari-cari kesalahan FPI sekaligus menafikan peran sertanya dalam pembangunan Republik Indonesia. Salah satu cara yang sering dikemukakan adalah perihal cara kekerasan yang sering ditunjukkan oleh masa FPI namun dengan bodoh (atau pura-pura bodoh?)-nya menafikan tindakan serupa yang dilakukan kelompok-kelompok lainnya {contoh: geng motor, PDIP, pelajar yang tawuran dan lain sebagainya laknatullah 'alaihim (In syaa Allah)}.

Lantas, apa kata KH. Muhammad Najih Maimoen Pengasuh Pondok Pesantren al-Anwar di Sarang, Rembang, Jawa Tengah tentang FPI?
“FPI menurut kami,dalam konteks ke-Indonesiaan sangat dibutuhkan, karena lemahnya penanganan pemerintah dalam memberantas kemaksiatan,” kata Kiai pembimbing dan pengasuh khos Darus Shahihain di PP al-Anwar ini, Kamis (16/10).

Menurut Gus Najih, begitu sapaan akrab sang Kiai, FPI menyadari kalau rezim thaghut sekuler Indonesia laknatullah 'alaihim (In syaa Allah) mau konsisten memberantas kemungkaran dan kemaksiatan dan lain sebagainya, FPI tidak perlu dibubarkan, mereka akan bubar sendiri.

“FPI juga mengakui bahwa Islam mengutuk segala bentuk kekerasan, ekstrim, radikal, kamikaze. Andaikan terjadi kekersaan, itu di luar prosedur AD/ART FPI. Kalaupun terjadi pelanggaran dari anggota itupun sudah ada sanksi dari FPI dan mempersilahkan kepada pihak berwajib untuk memprosesnya,” papar putra kedua KH. Maimoen Zubair ini.

Terkait tayangan "Indonesia Lawyers Club" (ILC) di media ansharut thaghut berhaluan kafir sepilis (sekuleris, pluralis, liberalis) TV One laknatullah 'alaihim (In syaa Allah), tentang Islam "rahmatan lil alamin" tanpa kekerasan (versi kafir sepilis) yang dikemukakan oknum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Marsudi Syuhud laknatullah 'alaihi (In syaa Allah), Gus Najih juga meminta Marsudi untuk belajar sejarah lagi.

“Dalam Islam pernah terjadi ketegasan dalam berdakwah. Peristiwa "masjid" Dliror, Masjid yang dibangun atas prakarsa orang munafiq Abu Amir ar-Rohib untuk menandingi Masjid Quba’. Sehingga keberadaan "masjid" ini sangat membahayakan, seperti yang dijelaskan dalam firman Allah surat at-Taubah ayat 107 dan 108. Akhirnya Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wasallam memerintahkan para Shahabat untuk merusak dan membakarnya,” papar Gus Najih.

Menurut beliau, begitu juga orang-orang yang mengetahui Sunnah Nabi Shalallahu 'Alaihi Wasallam, tidak mengingkari bahwa pada zaman Khulafa’ur Rasyidin juga terjadi semacam pembunuhan dan penyiksaan terhadap orang-orang kuffar, munafiqin dan murtadin laknatullah 'alaihim (In syaa Allah).

“Ketika tidak ada kemaslahatan kecuali membakar Mushaf, maka pendapat yang sesuai dengan maslahat tersebutlah yang diikuti. Sayyidina Abu Bakar pernah membakar orang yang berbuat sodomi. Sayyidina Ali Radhiyallahu 'Anhu juga pernah membakar orang orang khawarij. Sayyidina Umar Radhiyallahu 'Anhu juga pernah membuang dan mengasingkan Nashr bin Hajjaj di luar Madinah, membakar kedai khamr, membakar rumah mewahnya Sa’d bin Abi Waqqos dll. Sayidina Utsman Radhiyallahu 'Anhu penah membakar Mushaf yang bertentangan dengan lisan Quraisy,” jelas Gus Najih.

Untuk itu, Gus Najih punya satu pertanyaan untuk oknum-oknum ormas Islam seperti Marsudi Syuhud dan Nusron Wahid dengan perkataan kufurnya "ayat konstitusi di atas ayat al-Quran" serta orang-orang kafir sepilis lainnya laknatullah 'alaihim (In syaa Allah) : "Sebenarnya anda-anda itu anti kekerasan atau anti Islam?" [OJA]
Sumber : Arrahmah (Al-Hisbah)
 

Jumat, 10 Oktober 2014

ULAMA ITU ADALAH PEWARIS NABI, PENDAPAT ULAMA-ULAMA DAN TOKOH AGAMA/MASYARAKAT TENTANG FPI , DIBANDING CELOTEHAN KASAR SEORANG AHOK!

Foto Haikal Haddad.
Foto Haikal Haddad.Foto Haikal Haddad.

1. Ustadz Muhammad Arifin Ilham (Pimpinan Majelis Dzikir Adzikra):

"FPI dalam tubuh umat Islam Indonesia laksana tangan, inilah dakwah termulia, sebagaimana Rasulullah mengajarkan, bila kalian melihat kemungkaran maka perbaikilah dgn tangan kalian, kalau tdk mampu maka dgn lisan kalian, kalau tidak mampu maka dgn hati kalian, itulah selemah-lemahnya iman”.
"Saya mendukung perjuangan FPI, FPI hadir melindungi umat dari keganasan hama maksiat dan perjudian di negeri ini kalau tidak ada FPI siapalagi yang bisa di harapkan dapat berjuang menutup tempat maksiat. Seharusnya pemerintah Indonesia berterima kasih terhadap Front Pembela Islam (FPI) karena tegas dalam menangani berbagai kemungkaran"

Ustadz Arifin mengatakan, selama ini pemberitaan seputar FPI jauh dari kebenaran dan itu semua didukung oleh media sekuler.

"Media sekuler sangat jahat, setiap kasus umat Islam selalu yang ditanya
orang-orang fasik, munafik, dan kafir," tegas Ustadz Arifin.

2. KH. Abdul Rasyid Abdullah Syafi'ie (Pimpinan Umum Perguruan As-Syafi'iyah): 

"Kami mengajak segenap umat Islam dan organisasi yg berbasis Islam untuk mendukung keberadaan dan perjuangan FPI, karena kami menilai FPI sangat konkrit dan konsisten dalam memperjuangkan Amar Ma'ruf Nahi Munkar. Kami mengajak seluruh umat Islam untuk bersimpati thd perjuangan FPI, terus mewaspadai dan tdk terpengaruh provokasi gerombolan Jaringan Islam Liberal (JIL) yg selalu mendiskreditkan dan mengadu domba FPI dgn kelompok anak bangsa lainnya."

3. (Alm) Habib Mundzir bin Fuad Almusawwa (Pimpinan Majelis Rasulullah SAW): 

"Sebenarnya FPI bukan gerakan garis keras, namun lebih tepat disebut gerakan garis tegas. Saya berbeda cara dgn Habib Rizieq, tapi kita berjumpa, berpelukan, bercanda, dan saling dukung, maka tak ada kendala apa-apa dlm perbedaan kita. Umat yg senang dgn ketegasan maka mereka menemukan gurunya, dan umat yg suka kelembutan mereka temukan gurunya pula. Maka umat ini tak kemana-mana, masih dlm naungan para Kyai dan Habaib.".

4. KH. Cholil Ridwan (Ketua MUI Pusat):

"Selama ini masyarakat hanya melihat akibat dari apa yang dilakukan FPI saja, FPI merupakan organisasi yang penuh tanggung jawab, kalau penegak hukum bisa memberantas ajaran sesat seperti Ahmadiyah dan tindakan yang melanggar ajaran islam lainnya, tentu FPI tidak akan bertindak seperti sekarang."

5. KH. Hasyim Muzadi (Ulama NU):

"FPI Adalah ormas Islam terpopuler di seluruh dunia, FPI lebih jelas NKRI-nya, Saya mendukung perjuangan FPI dalam memberantas kemaksiatan dan Aliran sesat di Indonesia."

6. Ustadz Abubakar Ba'asyir (Ulama Mujahidin):

"Apa yg dilakukan oleh FPI itu sudah benar, yakni nahyul munkar, ini sudah sesuai dengan syariat. Karena itu orang-orang kafir dan antek-anteknya seperti JIL dan lain-lainnya itu memang tidak suka dan benci. Karenanya mereka berbagai macam cara terus menghalang-halangi FPI,”

7. Gamawan Fauzi (Menteri Dalam Negeri): 

"Meminta Pemerintah Daerah Bekerja Sama dengan FPI seluruh organisasi masyarakat (ormas) yang memiliki kekhususan diharapkan dapat bekerjasama dengan pemerintah, termasuk FPI" ujar Gamawan Fauzi, dalam sambutan Rapat Koordinasi Nasional Pengelolaan Kawasan Perkotaam Tahun 2013, di Hotel Red Top, Jakarta Pusat, Kamis siang."

8. Prabowo Subianto (Ketua Partai Gerindra):

"Saya kira kalau kita pelajari statement Mendagri dengan jeli, semua ormas harus dirangkul termasuk FPI. FPI bisa diyakinkan hidup damai, FPI merupakan aset bangsa yang harus dirangkul untuk mendukung pembangunan daerah maupun negara."

9. Japto S Soeryosoemarno (Ketua Pemuda Pancasila):

"Semua organisasi massa (ormas) adalah mitra pemerintah, mendukung dan membantu pemerintah dalam kegiatan-kegiatan sosial atau kegiataan lainnya. FPI juga demikian, (menjadi mitra) terutama dalam hal keagamaan."

10. H. Suryadharma Ali (Mantan Menteri Agama):

"Saya salut kepada Habib Rizieq dan Front Pembela Islam (FPI), organisasinya baru berumur 15 tahun tapi sudah terlihat kematangannya. FPI selalu tampil dalam berbagai keadaan, FPI menjadi organisasi yang terkenal karena kepedulian dan ketegasannya."

"Nasionalisme FPI tidak diragukan lagi, FPI merupakan organisasi Islam pecinta Pancasila, nasionalisme, dan negara Indonesia. FPI bukan musuh Pancasila,"

Menurut Suryadarma Ali atau biasa disebut SDA, saat ini perjuangan umat Islam semakin berat karena pihak-pihak yang tidak menyukai Islam bekerja secara sistematis.

"Pihak-pihak yang mendiskreditkan Islam itu banyak, dan mereka bekerja dengan cara yang sistematis. Oleh karena itu masih banyak yang harus kita perjuangkan," ujar SDA.

11. Dr. Salim Segaf Aljufri (Menteri Sosial):

"FPI Semakin Diterima Masyarakat, dalam perjalanannya FPI sudah semakin kokoh. Insya Allah FPI semakin kokoh, ibarat pohon kalau sudah 15 tahun itu sudah mengakar kemana-mana,"

"FPI semakin hari semakin bagus, semakin meningkat dan semakin diterima masyarakat. Saya yakin kedepan FPI bisa melakukan yang terbaik buat bangsa dan negara," ujar Dr. Salim Segaf.

Dalam kegiatan sosial, Dr. Salim Segaf mengapresiasi kontribusi FPI selama ini.

"Saya pernah mengunjungi Habib Rizieq dan kawan-kawan FPI ketika bencana tsunami Aceh, saya salut kepada FPI yang telah mengevakuasi puluhan ribu mayat ketika itu," ujar Mentri Sosial.

Selain itu, menteri sosial berpesan agar sesama umat Islam harus saling mengasihi agar mendapatkan pertolongan Allah. "Pertolongan Allah tergantung kita, maka berkasih sayanglah sesama kita agar pantas mendapatkan pertolonganNya," pesannya.

"Insyaallah kita akan terus bergandengan tangan dengan teman-teman FPI menuju negeri yang Baldatun Thayyibatun Warabbun Ghafur," tutup menteri sosial.

12. Hj. Fahira Idris (Anggota DPD, ketua Gerakan Nasional Anti Miras):

“Saya sangat mengapresiasi kawan-kawan Front Pembela Islam yang telah berjuang menggugat Kepress anti miras dan akhirnya menang, Keputusan ini sangat membawa manfaat untuk masyarakat dan generasi muda Indonesia, saya dukung perjuangan FPI dalam memberantas segala bentuk minuman keras.”

13. La Ode Ida (Mantan Wakil Ketua DPD/RI):

"Saya mengecam wacana pembubaran FPI, Kesannya yang melakukan kekerasan adalah FPI, Saya kira peristiwa di Palangkaraya itu merendahkan budaya masyarakat sekitar, tidak boleh lagi ada wacana penghalangan terhadap FPI dengan alasan apa pun, kecuali FPI kelak menjadi organisasi terlarang."

14. Yusril Ihza Mahendra (Dewan Syuro Partai Bulan Bintang):

"Tidak ada pihak yang bisa membubarkan ormas seperti FPI, bahkan Presiden sekalipun tidak berhak untuk membubarkan ormas termasuk FPI, yang boleh membubarkan ormas adalah hasil keputusan pengadilan."

15. Eggy Sudjana (Advokat dan Tokoh Islam):

"Perjuangan FPI dalam menerapkan syariat islam di NKRI sudah sesuai dengan Konstitusional di Indonesia."

16. KH.Muhammad Al-Khathath (Sekjen Forum Umat Islam) 

"FPI adalah ormas islam yang paling istiqomah dalam membela syariat islam dan membantu masyarakat yang membutuhkan pertolongan, semoga Allah jaga FPI. Kami meminta semua pimpinan ormas dan lembaga Islam serta semua komponen umat Islam untuk memberikan simpati dan dukungan kepada FPI,”

"Kita sebagai umat Islam wajib berhati-hati dan tidak mudah percaya dengan berita media sekuler. Berbagai berita bohong biasanya disebarkan oleh orang-orang fasik. Nah berita bohong yang diberitakan oleh media-media sekuler yang memojokkan Front Pembela Islam (FPI) akhir-akhir ini semakin membuktikan bahwa mereka adalah media-media orang fasik."

"FPI sering jadi korban berita dari orang-orang fasik, seperti kasus Palangkaraya, FPI jadi korban karena diserbu preman Palangkaraya tetapi malah diberitakan FPI yang harus dibubarin. Juga kasus di Kendal, FPI diserbu preman tetapi malah yang diberitakan FPI bentrok dengan warga, padahal jelas yang buat makar adalah preman Ronggolawe yang dipimpin seorang preman Kristen. Polisi dimana? Kok mereka membiarkan preman Ronggolawe yang bekingi lokalisasi Alaska dan judi togel?" ujar Ustadz al Khaththath.

"Menurut investigasi wartawan Islampos jumlah preman Ronggolawe ini 150 orang dan mereka inilah yang menyerbu FPI di bulan Ramadhan kemarin, tapi media massa malah membuat berita yang tidak sesuai kenyataan dan cenderung memojokkan dan memfitnah FPI, bahkan hingga presiden SBY pun terpengaruh oleh penyesatan berita tersebut dan berkomentar miring kepada FPI. Lalu anak buahnya seperti Ruhut Sitompul coba ikut bernyanyi untuk bubarkan FPI," ungkap Ustadz al Khaththath.

"Lalu muncul lagi kasus Lamongan, mereka (media sekuler) sebut kembali FPI bentrok dengan warga, bahkan ini lebih parah, empat puluhan orang ditangkap polisi dan diberitakan itu adalah FPI. Padahal menurut keterangan DPP FPI tidak ada FPI di Lamongan karena sudah dibekukan sejak tahun 2010, tapi media terus menyanyikan lagu fitnah mereka bahwa ada bentrok FPI dengan warga," tambahnya.
Sekjen FUI kemudian mengingatkan dengan membacakan firman Allah Swt surat al Hujurat ayat 6 yang berbunyi:

"Wahai orang-orang yang beriman ketika datang kepada kalian orang yang fasik dengan membawa suatu berita maka tabayyunlah (carilah kebenaran berita)."

"Kita sebagai umat Islam wajib berhati-hati dan tidak mudah percaya dengan berita media sekuler," pesannya.










 Terkait :