Sabtu, 19 November 2016

Hikmat dari 2 Desember " 2 1 2 " dalam Membangunkan Izzah Keagungan Islam

 

Tafsir Surat Al Baqarah ayat 11 - 15


11 Dan bila dikatakan kepada mereka: `Janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi`. Mereka menjawab: `Sesungguhnya kami orang-orang yang mengadakan perbaikan.`(QS. 2:11)
  



Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Baqarah 11
وَإِذَا قِيلَ لَهُمْ لَا تُفْسِدُوا فِي الْأَرْضِ قَالُوا إِنَّمَا نَحْنُ مُصْلِحُونَ (11)

Bila mereka dinasihati agar meninggalkan perbuatan-perbuatan tersebut, mereka membuat dalih dan alasan dengan mengatakan bahwa mereka sebenarnya berusaha mengadakan perbaikan dan perdamaian antara kaum muslimin dengan golongan lainnya. Mereka mengatakan bahwa tindakan-tindakan mereka yang merusak itu sebagai suatu usaha perbaikan untuk menipu kaum muslimin.

Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Al Baqarah 11

وَإِذَا قِيلَ لَهُمْ لَا تُفْسِدُوا فِي الْأَرْضِ قَالُوا إِنَّمَا نَحْنُ مُصْلِحُونَ (11)
(Dan jika dikatakan kepada mereka,) maksudnya kepada orang-orang munafik tadi ("Janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi!") yakni dengan kekafiran dan menyimpang dari keimanan. (Jawab mereka, "Sesungguhnya kami ini berbuat kebaikan.") dan tidak dijumpai pada perbuatan kami hal-hal yang menjurus pada kebinasaan. Maka Allah swt. berfirman sebagai sanggahan atas ucapan mereka itu:

12 Ingatlah, sesungguhnya mereka itulah orang-orang yang membuat kerusakan, tetapi mereka tidak sadar.(QS. 2:12)



Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Baqarah 12


أَلَا إِنَّهُمْ هُمُ الْمُفْسِدُونَ وَلَكِنْ لَا يَشْعُرُونَ (12)
Pada ayat ini Allah membantah pernyataan orang munafik bahwa mereka adalah orang yang mengadakan perbaikan. Sebenarnya mereka adalah kaum perusak tetapi mereka tidak menyadari kerusakan yang telah mereka lakukan karena setan membuat mereka memandang baik apa yang selalu mereka kerjakan.

Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Al Baqarah 12
أَلَا إِنَّهُمْ هُمُ الْمُفْسِدُونَ وَلَكِنْ لَا يَشْعُرُونَ (12)
(Ingatlah!) Seruan untuk membangkitkan perhatian. (Sesungguhnya mereka itulah yang membuat kerusakan, tetapi mereka tidak sadar) akan kenyataan itu.

13 Apabila dikatakan kepada mereka: `Berimanlah kamu sebagaimana orang-orang lain telah beriman.: Mereka menjawab:` Akan berimankah kami sebagaimana orang-orang yang bodoh itu telah beriman? `Ingatlah, sesungguhnya merekalah orang-orang yang bodoh, tetapi mereka tidak tahu.(QS. 2:13)



Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Baqarah 13
وَإِذَا قِيلَ لَهُمْ آمِنُوا كَمَا آمَنَ النَّاسُ قَالُوا أَنُؤْمِنُ كَمَا آمَنَ السُّفَهَاءُ أَلَا إِنَّهُمْ هُمُ السُّفَهَاءُ وَلَكِنْ لَا يَعْلَمُونَ (13)

Ayat ini melanjutkan keterangan sifat dan sikap orang munafik pada ayat yang dahulu. Orang-orang munafik itu bila diajak beriman melaksanakan amar makruf, nahi mungkar mereka menolak dengan alasan bahwa orang-orang yang beriman itu orang-orang yang lemah akalnya padahal kenyataannya tidak demikian.
Orang-orang munafik memandang orang-orang yang beriman itu bodoh dan lemah akal, seperti terhadap orang muhajirin yang meninggalkan keluarga dan kampung halaman, bahkan mereka bermusuhan terhadap keluarga-keluarga mereka sendiri dan hamba sahaya seperti Suhaib, Bilal dan Khabab. Orang-orang Ansar dipandang mereka juga bodoh karena mereka membagikan harta dan kekayaan mereka kepada orang muhajirin.
Allah menandaskan, merekalah sebenarnya orang-orang yang lemah akal karena mereka tidak menggunakan akal untuk menanggapi kebenaran dan mereka terpengaruh oleh kedudukan mereka dalam kaumnya.
Mereka tidak mengetahui iman dan hakikatnya karenanya mereka tidak mengetahui pula apakah orang-orang mukmin itu bodoh-bodoh atau pintar-pintar. Iman itu tidak akan sempurna diperoleh kecuali dengan ilmu yang yakin. Demikian pula kebahagiaan dunia dan akhirat sebagai tujuan dari iman itu tidaklah dapat dimengerti kecuali oleh orang yang mengetahui hakikat iman itu

14 Dan bila mereka berjumpa dengan orang-orang yang beriman, mereka mengatakan:` Kami telah beriman `. Dan bila mereka kembali kepada syaitan-syaitan mereka, mereka mengatakan:` Sesungguhnya kami sependirian dengan kamu, kami hanyalah berolok-olok `.(QS. 2:14)



Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Baqarah 14
وَإِذَا لَقُوا الَّذِينَ آمَنُوا قَالُوا آمَنَّا وَإِذَا خَلَوْا إِلَى شَيَاطِينِهِمْ قَالُوا إِنَّا مَعَكُمْ إِنَّمَا نَحْنُ مُسْتَهْزِئُونَ (14)

Di antara sifat-sifat orang-orang munafik yang buruk ialah bermuka dua. Jika mereka bertemu dengan orang-orang Islam mereka menyatakan keislamannya, dengan demikian mereka memperoleh segala apa yang diperoleh kaum muslimin pada umumnya, tapi bila berada di tengah teman-teman (setan setan) mereka, mereka pun menjelaskan apa yang telah mereka lakukan itu sebenarnya hanyalah untuk memperdaya dari memperolok-olokkan kaum muslimin. Iktikad mereka tidak berubah, mereka tetap dalam agama mereka.
Kata "setan" berasal dari kata "syaitana". artinya "jauh". Setan berarti "yang amat jauh". Orang-orang munafik itu dikatakan setan karena mereka amat jauh dari petunjuk Allah, jauh dan kebaikan. Setan itu mungkin berupa manusia atau jin, seperti tersebut dalam Firman Allah swt.

وَكَذَلِكَ جَعَلْنَا لِكُلِّ نَبِيٍّ عَدُوًّا شَيَاطِينَ الْإِنْسِ وَالْجِنِّ يُوحِي بَعْضُهُمْ إِلَى بَعْضٍ زُخْرُفَ الْقَوْلِ غُرُورًا
Artinya:
Demikianlah Kami jadikan bagi tiap-tiap nabi itu musuh-musuh, yaitu setan-setan (dari jenis) manusia dan (dari jenis) jin, sebahagian mereka membisikkan kepada sebahagian yang lain perkataan-perkataan yang indah-indah untuk menipu (manusia). (Q.S Al An'am: 112)

Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Al Baqarah 14
وَإِذَا لَقُوا الَّذِينَ آمَنُوا قَالُوا آمَنَّا وَإِذَا خَلَوْا إِلَى شَيَاطِينِهِمْ قَالُوا إِنَّا مَعَكُمْ إِنَّمَا نَحْنُ مُسْتَهْزِئُونَ (14)
(Dan jika mereka berjumpa) asalnya 'laqiyuu' lalu damah pada ya dibuang karena beratnya pada lidah berikut ya itu sendiri karena bertemunya dalam keadaan sukun dengan wau sehingga menjadi 'laquu' (dengan orang yang beriman, mereka berkata, "Kami telah beriman." Dan bila mereka telah berpisah) dengan orang-orang yang beriman dan kembali (kepada setan-setan mereka) maksudnya pemimpin-pemimpin mereka. (Kata mereka, "Sesungguhnya kami ini bersama kamu) maksudnya sependirian dengan kamu dalam keagamaan, (kami ini hanya berolok-olok.") dengan berpura-pura beriman.

15 Allah akan (membalas) olok-olokan mereka dan membiarkan mereka terumbang-ambing dalam kesesatan mereka.(QS. 2:15)



Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Baqarah 15
اللَّهُ يَسْتَهْزِئُ بِهِمْ وَيَمُدُّهُمْ فِي طُغْيَانِهِمْ يَعْمَهُونَ (15)
Ayat ini menegaskan hukuman bagi orang munafik sebagai akibat perbuatan mereka yang tersebut pada ayat di atas. Allah membalas olok-olokan mereka dengan menimpakan kehinaan atas mereka dan Allah membiarkan mereka bergelimang terus dalam kesesatan dan mereka kelak akan diazab pada hari kiamat.
Di ayat lain Allah berfirman:

وَنُقَلِّبُ أَفْئِدَتَهُمْ وَأَبْصَارَهُمْ كَمَا لَمْ يُؤْمِنُوا بِهِ أَوَّلَ مَرَّةٍ وَنَذَرُهُمْ فِي طُغْيَانِهِمْ يَعْمَهُونَ (110)
Artinya:
Dan (begitu pula) Kami memalingkan hati dan penglihatan mereka seperti mereka belum pernah beriman kepada (Alquran) pada permulaannya dan Kami biarkan mereka bergelimang dalam kesesatannya yang sangat, (Q.S Al An'am: 110)
Orang-orang munafik itu tidak dapat keluar dari lingkungan kesesatan yang mengurung mereka. Rasa sombong, sifat mementingkan diri sendiri dan penyakit lainnya yang bersarang di hati mereka, menyebabkan mereka tidak dapat melihat kenyataan yang ada di hadapan mereka, yakni kenyataan bahwa Islam dan umatnya semakin tambah kuat di kota Madinah.
Kegagalan mereka dalam menghambat kemajuan Islam menambah parah penyakit dalam hati mereka sehingga mereka tidak mampu lagi menemukan dan menerima kebenaran yang dibawa Nabi Muhammad saw. Oleh sebab itu mereka terus menerus dalam kebingungan, keragu-raguan serta keras kepala dan tidak menemukan jalan keluar dari lingkaran kesesatan itu.
Firman Allah swt.:

فَإِنَّهَا لَا تَعْمَى الْأَبْصَارُ وَلَكِنْ تَعْمَى الْقُلُوبُ الَّتِي فِي الصُّدُورِ
Artinya:
....karena sesungguhnya bukanlah mata itu yang buta tetapi buta adalah hati yang ada di dalam dada. (Q.S Al Hajj: 46)

Kamis, 17 November 2016

Aksi Bela Islam III Digelar 2 Desember 2016


Jakarta  – Gerakan Nasional Pengawal Fatwa MUI mendesak kepolisian untuk segera menangkap dan menahan Ahok. Seperti diketahui, pada Rabu 16 November lalu, Bareskrim Mabes Polri telah menetapkan Ahok sebagai tersangka dalam kasus Penistaan Agama.

“Jika Ahok tidak ditahan, maka GNPF MUI akan menggelar Aksi Bela Islam III pada 2 Desember 2016,” ungkap Sekretaris DPP FPI Munarman dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat (18/11/2016).

Saat membacakan pernyataan GNPF, Munarman didampingi oleh Imam Besar FPI Habib Rizieq Syihab, pengasuh Perguruan Islam As-Syafiiyah KH Abdul Rasyid AS, Ketua GNPF MUI Ustaz Bachtiar Nasir  dan Ketua Umum Wahdah Islamiyah HM Zaitun Rasmin serta puluhan aktivis Islam.

Keterangan Munarman ini sekaligus membantah beredarnya rumor yang menyatakan Aksi Bela Islam III akan digelar pada Jumat 25 November.




Aksi Bela Islam III bakal disebut sebagai Jumat Kubro dan Maulid Akbar, Aksi Ibadah, Gelar Sajadah. Aksi Damai dan Doa untuk Negeri.

“Kita akan shalat Jumat dan istighotsah di sepanjang Jalan Protokol Sudirman-Thamrin,” kata Munarman.
Terkait rencana ini, GNPF mengimbau kepada ulama dan umat Islam Indonesia untuk tetap bersatu dan merapatkan barisan.

“Waspadai penggembosan dan adu domba. Ikhlaskan niat dan bulatkan tekad,” serunya. [SR]

Sumber : (PIKIRANUMAT)
    

Aksi Bela Islam III Digelar 2 Desember 2016


Jakarta  – Gerakan Nasional Pengawal Fatwa MUI mendesak kepolisian untuk segera menangkap dan menahan Ahok. Seperti diketahui, pada Rabu 16 November lalu, Bareskrim Mabes Polri telah menetapkan Ahok sebagai tersangka dalam kasus Penistaan Agama.

“Jika Ahok tidak ditahan, maka GNPF MUI akan menggelar Aksi Bela Islam III pada 2 Desember 2016,” ungkap Sekretaris DPP FPI Munarman dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat (18/11/2016).

Saat membacakan pernyataan GNPF, Munarman didampingi oleh Imam Besar FPI Habib Rizieq Syihab, pengasuh Perguruan Islam As-Syafiiyah KH Abdul Rasyid AS, Ketua GNPF MUI Ustaz Bachtiar Nasir  dan Ketua Umum Wahdah Islamiyah HM Zaitun Rasmin serta puluhan aktivis Islam.

Keterangan Munarman ini sekaligus membantah beredarnya rumor yang menyatakan Aksi Bela Islam III akan digelar pada Jumat 25 November.




Aksi Bela Islam III bakal disebut sebagai Jumat Kubro dan Maulid Akbar, Aksi Ibadah, Gelar Sajadah. Aksi Damai dan Doa untuk Negeri.

“Kita akan shalat Jumat dan istighotsah di sepanjang Jalan Protokol Sudirman-Thamrin,” kata Munarman.
Terkait rencana ini, GNPF mengimbau kepada ulama dan umat Islam Indonesia untuk tetap bersatu dan merapatkan barisan.

“Waspadai penggembosan dan adu domba. Ikhlaskan niat dan bulatkan tekad,” serunya. [SR]

Sumber : (PIKIRANUMAT)