Sabtu, 27 September 2014

Syiah Houthi: Bermula dari Pengajian hingga Penaklukkan Yaman


Syiah Hutsi YamanOleh: Amrullah Jamil, Lc


Milisi Syiah Houthi berhasil menguasai sebagian besar bangunan pemerintahan dan militer di ibukota Yaman, Sana’a ahad kemarin dan  mengusai persenjataan dan peralatan perang dan memindahkannya ke provinsi ‘Amran  yang berhasil mereka kuasai pada Juli lalu sebagaimana dilansir Aljazeera.net, Senin (22/9/14).

Menurut kontributor Aljazeera Hamdi Al Bakkari bahwa milisi “Ansharullah” (Syiah Houthi) menguasai komplek pemerintahan, Kementrian Pertahanan,  Pusat Komando Militer, dan dua  Markas Divisi Militer keenam dan keempat, sementara markas pertama masih bertahan, mereka juga menguasai Bank Sentral dan Pusat Penyiaran Radio Sana’a yang berdekatan dengan komplek pemerintahan setelah pasukan yang ditempatkan di situ meninggalkannya.

Dan dari sumber terpercaya bahwa mereka juga disinyalir menguasai komplek  Kementrian Informasi dan Kesehatan. Dan dalam waktu yang sama milisi pemberontak Syiah Houthi menyerbu komplek militer Angkatan Udara di utara Sana’a dan menurut sumber dari militer kepada kontributor Aljazeera bahwa panglima pangkalan milter udara bersepakat dengan milisi Syiah Houthi untuk menyerahkan peralatan dan persenjataannya yang dimiliki kepada milisi Syiah Houthi tanpa mereka perlu memasukinya.

Juru bicara milisi Syiah Houthi, Muhammad Abdus Salam mengatakan bahwa mereka telah berhasil menguasai markas divisi militer pertama atau divisi militer Ali Muhsin Al Ahmar.

Milisi Syiah Houthi terus melanjutkan penguasaan mereka terhadap banyak wilayah di utara Sana’a menurut penuturan kontributor Aljazeera dan menambahkan bahwa garda pengawal Yaman telah menyerahkan komplek divisi militer keenam dan Universitas Al Iman kepada milisi pemberontak Syiah Houthi.

Sehingga fakta yang terlihat di lapangan menunjukkan adanya “penyerahan” tempat-tempat strategis oleh militer Yaman kepada milisi Syiah Houthi sehingga dalam beberapa jam saja mereka mampu menguasainya, hal tersebut diperkuat dengan info bahwa adanya perpecahan dalam tubuh militer Yaman karena sebagian militer hanya tunduk kepada perintah mantan presiden Yaman yang dilengserkan, Ali Abdullah Saleh dan memberikan loyalitas mereka kepadanya dan dia menginstruksikan kepada militer Yaman untuk tidak berhadapan dengan Milisi Syiah Houthi.

Kita sebagai Ahlus Sunnah Indonesia harus mengambil pelajaran dari apa yang terjadi di Yaman, bagaimana dengan mudahnya pemberontak Syiah Houthi menguasai ibukota negara, komplek pemerintahan dan markas militer, hal tersebut tentunya bukanlah suatu kebetulan, sebagaimana yang ditulis oleh Dr. Raghib As Sirjani dalam makalahnya tentang sejarah Syiah Houthi  bahwa mereka  telah memulai pergerakan mereka pada pertengahan 80an  dengan membentuk komunitas pemuda dengan nama Ittihad As Syabab (Persatuan Pemuda) pada tahun 1986 di provinsi Saa’dah, yang bermula dari pengajian-pengajian mazhab Syiah Zaidiyah dengan salah satu pembesarnya adalah Badruddin Al Houthi.

Pada tahun 1990 ketika Yaman bersatu Ittihad As Syabab berubah menjadi partai politik sebagai perwakilan dari Syiah Zaidiyah dan salah satu tokohnya adalah Husain Badruddin Al Houthi, putra tokoh Zaidiyah, Badruddin Al Houthi yang berhasil masuk parlemen pada tahun 1993 dan 1997.

Akibat perseturuan Badruddin Al Houthi dengan pemuka Zaidiyah di Yaman dalam masalah hak imamah (kepemimpinan) ditambah dengan kecenderungannya terhadap Syiah Istna ‘Asyariyah yang berpusat di Iran hingga pada akhirnya dia memutuskan hijrah ke Teheran akibat tekanan yang ia dapatkan karena pemikiran Syiah yang dianutnya tersebut dan berdiam disana beberapa tahun. 

Dari sinilah sejarah Syiah Houthi yang mendapat dukungan Iran dimulai, Husain Badruddin Al Houthi di Yaman kemudian keluar dari parpol Hizbul Haq  dan membentuk komunitas sendiri yang awal mulanya hanyalah gerakan intelektual agama dan pemikiran dan bekerja sama dengan pemerintah untuk menghadapi  Ahlus Sunnah yang pada saat itu diwakili oleh Hizb Mujtama’ Al Yamani Lil Islah, di saat bersamaan beberapa ulama Yaman meminta kepada presiden Yaman waktu itu untuk memulangkan Badruddin Al Houthi dan disetujui oleh presiden.

Akan tetapi pada tahun 2002 Al Houthi  mulai mengambil sikap yang bertentangan dengan pemerintah, bahkan pada tahun 2004 mereka melakukan demonstrasi besar-besaran dibawah pimpinan Husain Badruddin Al Houthi untuk menolak pendudukan amerika terhadap Irak yang akhirnya dibubarkan paksa oleh pemerintah Yaman dengan kekuatan militer yang menyebabkan terbunuhnya Husain Badruddin Al Houthi.

Setelah kematian Husain Badruddin Al Houthi kepemimpinan Al Houthi diambil alih oleh sang ayah Badruddin Al Houthi  dan kemudian mempersenjatai jamaahnya secara diam-diam dengan sangat rapih sehingga mereka bisa melawan pasukan Yaman beberapa tahun. 

Namun setelah terdesak pada tahun 2008, dua anak Badruddin Al Houthi, Yahya dan Abdul Karim Al Houthi meminta Qatar untuk memediasi jamaahnya dengan pemerintah Yaman dengan janji mereka akan menyerahkan senjata ke pemerintah Yaman, namun kesepakatan tidak berlangsung lama dan perang dimulai kembali bahkan mereka meluaskan wilayah kekuasaannya ke provinsi sekitar Saa’da, hingga saat ini mereka menguasai sebagian besar utara Yaman yang berbatasan dengan Arab Saudi.

Dan pada Ahad kemarin  mereka secara mengejutkan berhasil menaklukkan sebagian besar ibukota Yaman, Saan’a dengan adanya perpecahan dan pengkhianatan di kalangan militer Yaman. Wallahul musta’an.

Bukan tidak mungkin perpecahan dan pengkhianatan di kalangan militer Yaman adalah hasil konspirasi Syiah Houthi selama ini dengan melakukan infiltrasi (menyusupkan Syiah) ke dalam angakatan militer Yaman, dan dengan dukungan dana yang melimpah dari Iran, hal tersebut bukanlah sebuah kemustahilan, sebuah jamaah yang awalnya dipandang sebelah mata dan hanya berasal dari provinsi kecil Saa’da telah berhasil menguasai komplek pemerintahan dan dan markas militer di ibukota Saan’a. 

Wahai Ahlus Sunnah Indonesia ambillah pelajaran dari Yaman!!! Jangan sampai Syiah di Indonesia berhasil menginfiltrasi TNI dan berujung dengan kudeta pemerintahan yang sah!!!


Tidak ada komentar:

Posting Komentar