Sabtu, 18 Oktober 2014

Jalal Pentolan Syiah Tuduh Nabi Muhammad Seorang Penyihir

Kenapa pentolan syiah dari Bandung itu berani menyebut Nabi Muhammad shallalahu ‘alaihi wa sallam penyihir?
 
 

Inilah cara Jalaluddin Rakhmat pentolan syiah menghina dan menuduh Nabi Muhammad SAW dalam disertasinya yang sedang dia tulis. Nabi Muhammad shallalahu ‘alaihi wa sallam disebut penyihir yang brilian.

“Ajaib, Muhammad adalah seorang yang cerdas dan seorang penyihir yang brilian. Ternyata dia tidak berhasil mengorganisasikan masyarakat sesudahnya, karena dia tidak meninggalkan siapa pemimpin masyarakat sesudahnya. Dia pergi begitu saja, tanpa meninggalkan siapa yang dia amanati untuk meneruskan memimpin masyarakat,” kata Jalal, menjelaskan tulisan dalam disertasinya.

Tuduhan Jalal sang pentolan syiah itu sangat bertentangan dengan Islam. Dalam Islam, penyihir itu halal darahnya, dikenai hukuman bunuh. Sehingga, betapa kurangajarnya pentolan syiah itu. Allah dan malaikat-malaikatNya saja bershalawat atasa Nabi Muhammad. Kenapa pentolan syiah dari Bandung itu berani menyebut Nabi Muhammad shallalahu ‘alaihi wa sallam penyihir?

Sedangkan dalam Islam, diriwayatkan dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bahwa beliau bersabda:

حَدُّ السَّاحِرِ ضَرْبَةٌ بِالسَّيْفِ

“Hukuman penyihir adalah ditebas dengan pedang.” HR. at-Tirmidzi 1460, ad-Daruquthni 3/114 (112), ath-Thabrani dalam al-Kabir 2/161 (1665, 1666), al-Hakim 4/360 (8073). At\-Tirmidzi menegaskan shahih mauquf kepada Jundub bin Abdullah radhiyallahu ‘anhu.
Berikut ini berita yang dilansir kiblatnet tentang disertasi jalal.
***

Kang Jalal Tulis Disertasi Terkait Kegagalan Nabi SAW Menunjuk Pemimpin

KIBLAT.NET, Jakarta – Tokoh Syiah Indonesia, Jalaludin Rakhmat, sedang menulis disertasi yang menyebabkan dia diancam akan dihukum mati. Pasalnya, dalam disertasi yang masih dalam tahap penulisan ini Jalal menulis bahwa Nabi Muhammad SAW gagal mengorganisasikan masyarakat sesudahnya.

“Saya sedang menulis sebuah disertasi yang kedua, dan ini mungkin disertasi yang paling lama yang saya kerjakan,” ungkap Jalal, yang mengaku sedang menulis disertasi di UIN Alauddin, Makassar.

“Ini jadi sekian lama karena mungkin satu-satunya disertasi yang mendapat tekanan dari penduduk di sekitarnya. Sudah pernah didemo beberapa kali dan saya mau diancam mau dihukum mati. Kemudian dilaporkan ke polisi karena disertasi itu, yang belum terbit, baru dalam tahap proses pembuatan,” katanya.

Pasalnya, dalam disertasi itu pemimpin organisasi Syiah IJABI ini menulis bahwa Nabi Muhammad SAW gagal mengorganisasikan masyarakat sepeninggalnya. Dia mengaku mengutip tulisan tersebut dari ahli sejarah.

“Ajaib, Muhammad adalah seorang yang cerdas dan seorang penyihir yang brilian. Ternyata dia tidak berhasil mengorganisasikan masyarakat sesudahnya, karena dia tidak meninggalkan siapa pemimpin masyarakat sesudahnya. Dia pergi begitu saja, tanpa meninggalkan siapa yang dia amanati untuk meneruskan memimpin masyarakat,” kata Jalal, menjelaskan tulisan dalam disertasinya.

Dalam disertasinya itu Jalal juga menulis, Nabi Muhammad SAW tidak meninggalkan pengganti yang meneruskan kepemimpinannya karena dia tidak sempat melakukannya. “Dia (SAW) tidak mengira bahwa kematiannya datang terlalu cepat. Jadi kematiannya begitu cepat sehingga beliau belum sempat karena beliau lupa menunjuk penerusnya,” pungkas Jalal.

Reporter: Imam S.
Editor: Fajar Shadiq
(nahimunkar.com)

 Terkait :


Tidak ada komentar:

Posting Komentar