Sabtu, 06 September 2014

Theodorus II: "Kami Kudeta Mursi, Karena Mursi Menghalangi Sex Bebas"



Dalam wawancara yang disiarkan sebuah TV di Mesir, Theodorus II pemimpin Kristen Koptik tertinggi di Mesir menegaskan, "Kami meminta militer melengserkan Mursi, karena ia menjadi penghalang kampanye seks bebas dan mengumbar aurat." Dalam wawancara sesaat setelah Mursi dikudeta, Theodorus menegaskan, "Syariat Islam menjadi penghalang kemajan Mesir."

Kini di Mesir, koran-korann yang dimiliki penguasa Kristen sangat berani mengumbar foto-foto wanita telanjang plus. Bahkan lomba tari semi telanjang akan diadakan mirip dengan American Idol dengan audisi dan siaran Live dukungan melalui SMS. Panitia acara menari semi telanjang bahkan menegaskan, "Kami tidak peduli dengan pandangan Al-Azhar tentang acara kami."

Di sisi lain, pemimpin Salafy -mungkin juga HT- mulai tersadarkan atas kekeliruan membantu junta kudeta di Mesir. Terutama setalah para pemimpin Salafy, bagaimanapun terkenal dan jamaahnya banyak, tidak lagi mendapat tempat di masjid-masjid sebelum mendapatkan izin dari Kementerian Wakaf (Kemenagnya Mesir).

Namun, kalangan Islamis di Mesir tidak patah arang. Selain tekanan dengan gerakan dan aksi-aksi rutin ke jalan, mereka kini justru memperkuat markaz-markaz tahfizh Al-Qur'an dan kursus-kursus kajian keislaman yang berizin Al-Azhar. Walau tak segemerlap di era Mursi, nampak masjid-masjid selalu penuh. Benar yang dikatakan Umar bin Khattab, "La ya'riful Islam man lam ya'rif al-jaahiliyyah" (tidak akan mengenal kesempurnaan Islam, jika tidak mengenal jahiliyah).

Rakyat Mesir baru sadar pentingnya peran Mursi dan Ikhwanul Muslimin, setelah mengalami nasib di era kudeta As-Sisi. Generasi muda yang lahir di masa Mubarak, tentu menjalani kehidupan yang berbeda dengan generasi tua yang hidup di era Sadat atau Nasser. Bagi kaum muda Mesir, penghujung akhir era Mubarak masih jauh lebih manusiawi dibanding era saat ini. Sedang era Mursi dianggap era keemasan. Satu-satunya presiden yang rela dicaci maki 24 jam. Bahkan Mursi menjadi tumpahan kekesalan hingga saat ban meletus. Namun di era kudeta, semua tiarap termasuk yang dahulu menyebut Mursi, Mubarak berjanggut atau Penguasa Muslim tapi jauh dari Islam.

(Nandang Burhanudin)




Terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar