Brigade-brigade perlawanan di
Palestina, terutama Al-Qassam disebut Khalid Misy’al sebagai cikap
bakal tentara pertahanan dan pembebasan Palestina
Dalam persnya, hari Kamis
(28/08/2014) dikutip Pusat Informasi Palestina (PIC) dari Doha Qatar,
Kepala Biro Politik Hamas Khalid Misy’al menjelaskan jika pertempuran
dengan penjajah Israel Juli lalu telah menggagalkan paradigma dan teori
tentang kehebatan Zionis-Israel sebagai pasukan tak terkalahkan selama
ini.
Perlawanan Palestina di Gaza telah membuktikan perubahan paradigma berikut ketakutan serta hilangnya keamanan bagi Zionis.
Ia juga mengatakan, kemenangan ini bagi rakyat Gaza bukan akhir segalanya, namun justru sebagai awal pembebasan Palestina dan al-Aqsha.
‘Ingat perang ‘Ashful Ma’kul (Dedaunan yang Digerogoti Ulat)‘ bukan akhir dari segalanya, ia adalah awal bagi pembebasan Palestina seluruhnya, ujarnya.
Misy’al mengatakan, brigade-brigade perlawanan di Gaza terutama Izzuddin Al-Qossam dan apa yang diperbuatnya hari ini terlihat oleh rakyat dan umat Islam sebagai cikap bakal tentara pertahanan dan pembebasan Palestina.
Pertempuran Gaza telah mengangkat kemuliaan umat serta cita-cita mereka yang semakin dekat untuk membebaskan Al-Quds dan Al-Aqsha. Oleh karena itu, perlu kerja keras dengan segala kemampuan baik bangsa Palestina, Arab dan Ummat Islam.
“Kami tidak menganggap enteng Zionis dan kami tahu ia didukung dunia internasional dan terdepan dalam teknologi dan peralatanya. Namun itu tidak berarti kita harus memupus mimpi kita. Barangsiapa yang tak rela dengan sedikit dia takkan berhasil mendapatkan yang banyak,” tambahnya.
Serangan penjajah Israel di Gaza selama tujuh minggu terakhir sedikitnya telah menewaskan 2.140 orang, lebih dari 11.200 orang cedera dan 100.000 orang telah kehilangan tempat tinggal.
Serangan juga menyebabkan kerusakan luas semua infrastruktur penting di Gaza. Termasuk rusaknya pembangkit listrik satu-satunya di Gaza dan persediaan air yang terbatas.*
Perlawanan Palestina di Gaza telah membuktikan perubahan paradigma berikut ketakutan serta hilangnya keamanan bagi Zionis.
Ia juga mengatakan, kemenangan ini bagi rakyat Gaza bukan akhir segalanya, namun justru sebagai awal pembebasan Palestina dan al-Aqsha.
‘Ingat perang ‘Ashful Ma’kul (Dedaunan yang Digerogoti Ulat)‘ bukan akhir dari segalanya, ia adalah awal bagi pembebasan Palestina seluruhnya, ujarnya.
Misy’al mengatakan, brigade-brigade perlawanan di Gaza terutama Izzuddin Al-Qossam dan apa yang diperbuatnya hari ini terlihat oleh rakyat dan umat Islam sebagai cikap bakal tentara pertahanan dan pembebasan Palestina.
Pertempuran Gaza telah mengangkat kemuliaan umat serta cita-cita mereka yang semakin dekat untuk membebaskan Al-Quds dan Al-Aqsha. Oleh karena itu, perlu kerja keras dengan segala kemampuan baik bangsa Palestina, Arab dan Ummat Islam.
“Kami tidak menganggap enteng Zionis dan kami tahu ia didukung dunia internasional dan terdepan dalam teknologi dan peralatanya. Namun itu tidak berarti kita harus memupus mimpi kita. Barangsiapa yang tak rela dengan sedikit dia takkan berhasil mendapatkan yang banyak,” tambahnya.
Serangan penjajah Israel di Gaza selama tujuh minggu terakhir sedikitnya telah menewaskan 2.140 orang, lebih dari 11.200 orang cedera dan 100.000 orang telah kehilangan tempat tinggal.
Serangan juga menyebabkan kerusakan luas semua infrastruktur penting di Gaza. Termasuk rusaknya pembangkit listrik satu-satunya di Gaza dan persediaan air yang terbatas.*
Sumber : Hidayatullah.com
Rep: Panji Islam
Editor: Cholis Akbar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar