Sabtu, 10 Desember 2011

Mesjid Nabi (Sejarah Pembangunan)


2. Ketika unta itu berhenti di tempat tersebut, Rasulullah saw. bersabda, " Insya Allah inilah tempatnya", kemudian beliau memanggil kedua anak yatim tersebut untuk menanyakan harga tanah tempat penjemuran korma tersebut untuk dibangun di atasnya sebuah mesjid. Kedua anak yatim tersebut mengatakan, "Tidak, bahkan akan kami akan menghibahkannya kepadamu ya Rasulullah." Akan tetapi Rasulullah saw. enggan menerima hibah tersebut dari mereka, lalu dibelinya dengan harga sepuluh dinar uang emas yang dibayar oleh Abu Bakar ra. dari harta pribadinya.

4. Para sahabat Nabi saw. menggali tanah sedalam tiga hasta (satu meter setengah) sebagai fondasi mesjid. Mereka membuat fondasi tersebut dari batu alam kemudian membangun dindingnya dengan batu bata.

5. Menurut salah satu riwayat, dikatakan bahwa Usman bin Mazh`un (riwayat lain Usman bin Affan) enggan terkena kotoran, dia mengangkut batu-bata di atas pakaiannya, jika batu itu telah diletakkan ia membersihkan lengannya sambil menoleh ke bajunya. Apabila terkena debu, disibakkannya debu tersebut Ali bin Abi Talib menyaksikan keadaan itu lalu menggubah sebuah bait syair:
لا يسـتوي من عمر المســـــــاجد
يـدأب فيهــا قائمـــا وقـــاعد
ومن يــرى عند الـتراب حـــــائد
Artinya:
Tidak sama orang yang meramaikan mesjid yang selalu (beribadah) di dalamnya sambil berdiri ataupun duduk
dengan orang yang melihat ke debu sebagai penghalang. Ammar bin Yasir mendengar syair tersebut lantas mengulang-ulanginya tanpa mengetahui siapa yang dimaksud. Kemudian Usman bin Mazh'un lewat dan mendengar bait syair tersebut lalu marah, karena dia mengira Ammar bin Yasir telah menyindirnya. Usman bin Mazh'un berkata, "Wahai anak Samiyah, siapakah yang kau sindir dan cela itu? Berhentilah, kalau tidak aku pukul wajahmu!" (Sedang ia memegang sebatang besi). Nabi saw. mendengar ucapan itu, beliau langsung marah. Para sahabat berkata kepada Ammar, "Sesungguhnya Nabi saw. telah marah kepada engkau dan kami khawatir akan turun ayat Alquran tentang kita." Ammar menjawab, "Saya akan membuat beliau senang sesudah beliau marah." Kemudian Ammar berkata, "Wahai Rasulullah, apakah masalahku dengan sahabat engkau yang lain? Rasulullah saw. balik bertanya, "Apa masalahmu dengan mereka?" "Mereka ingin membunuhku dengan cara menyuruh mengangkut batu bata dua-dua atau tiga-tiga sedang mereka membawa satu-satu", jelas Ammar. Rasulullah saw. langsung memegang tangan Ammar dan mengajaknya ke mesjid sambil menyapu debu yang menempel pada daun telinganya dan bersabda, "Bukan para sahabatku yang ingin membunuhmu wahai anak Samiyah, akan tetapi kelompok pembangkanglah yang ingin membunuhmu." Rasulullah saw. turut bekerja bersama para sahabat membangun mesjid dan menanggalkan sorbannya, melihat beliau demikian kaum Muhajirin dan Anshar mengikutinya sambil melantunkan syair:
لئن قعدنا والنبي يعمل ذاك إذا لعمل مضلل
Jika kita duduk berpangku tangan sedangkan Nabi bekerja Itu adalah perbuatan tersesat
Nabi saw. ikut bekerja dengan kedua tangannya sambil mengawasi jalannya pembangunan dan berdoa dalam kalimat-kalimat yang puitis:
فارحم الأنصار والمهاجره
اللهم إن الأجر أجر الآخره
فاغفر للأنصار والمهاجره
إلا إن العيش عيش الآخره

Ya Allah, sesungguhnya pahala yang sebenarnya adalah pahala di akhirat nanti, limpahkanlah kasih sayang-Mu atas kaum Anshar dan Muhajirin. Sesungguhnya kehidupan yang sebenarnya adalah kehidupan di akhirat nanti, berilah pengampunan kepada kaum Anshar dan Muhajirin

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar