Kamis, 23 Februari 2012

Masuk Islam, Anak Oliver Stone Dikecam

 

TEMPO.CO, Teheran - Sejak kembali ke Amerika Serikat, anak sutradara lawas Oliver Stone, Sean Stone, dikecam banyak orang. Kata Stone, dia dimusuhi karena masuk Islam saat pemutaran film dokumenter Rumi di Iran.

"Saya terkejut dengan reaksi orang-orang," kata Stone di situs Farsnews.com, Senin, 20 Februari 2012. Dia tidak pernah menduga akan mendapat beragam tudingan dan fitnah. "Karena saya masuk Islam, mereka memperlakukan saya layaknya penjahat. Saya tidak sadar bahwa Islamofobia begitu kental di Amerika," ujarnya.

Karena meninggalkan Kristen, orang-orang menuduh Sean berasal dari keluarga yang manja. Di antara mereka juga ada yang menyatakan pria 27 tahun itu tengah tersesat dan mencari jati dirinya. "Itu semua konyol," ujar Stone. Dia tidak peduli terhadap beragam pernyataan itu.

Menurut Stone, dia hanya ingin membuka dialog tentang agama. Apalagi di dunia Barat ada Islamofobia atau ketakutan terhadap agama Islam dalam masyarakatnya. "Padahal Islam bukan agama kekerasan." Menurut Stone, jika dia bisa membuka perdebatan tentang agama dan menciptakan pemahaman yang sama, "Semua yang saya lakukan tidak akan sia-sia."

Pada Selasa waktu Iran, 14 Februari 2012, Stone memutuskan masuk Islam dan mengucap dua kalimat syahadat. "Saya ucapkan kalimat, 'Tidak ada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah utusan-Nya'." Setelah itu, dia mengubah namanya menjadi Sean Christopher Ali Stone. Lulusan Princeton University, Amerika, ini memutuskan itu setelah membaca Al-Quran dan hidup di tengah-tengah umat Islam. "Saya percaya bahwa Muhammad adalah nabi yang juga disembah agama lainnya," ujarnya.

Kepada The Washington Post, Stone mengatakan dia lahir dan besar di keluarga Yahudi serta dibaptis dalam ajaran Kristen. Ketika besar, Stone mendapat beragam ajaran mengenai Kristus, Perjanjian Lama Yahudi, dan Al-Quran. "Dari semuanya, saya percaya jika Allah hanya ada satu, meski orang menyebutnya dengan nama berbeda-beda. Dan Dia menciptakan semua bangsa serta agama," ujarnya.

Oliver Stone sendiri tidak berkeberatan dengan keputusan Sean memeluk Islam. Dia malah menyambut baik kepindahan Stone itu. "Kata ayah, Allah menyertaimu. Dia mengerti kalau saya mencoba menjembatani kesenjangan antarumat beragama," katanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar